PEMANTULAN CAHAYA
Pernahkan kamu melihat indahnya
Bulan purnama dan bertaburnya Bintang pada malam hari yang cerah? Tentunya hal
itu akan mengingatkanmu pada Sang Pencipta. Begitu indah ciptaan-Nya sehingga
patut kamu syukuri dan kamu pelajari agar keimananmu bertambah. Terangnya
benda-benda langit tersebut karena adanya cahaya. Bintang bersinar karena dia
memiliki cahaya sendiri, sedangkan Bulan tampak bercahaya karena pantulan dari cahaya Matahari. Akan tetapi, manusia di Bumi seolah-olah melihat
Bulan tersebut memancarkan cahayanya sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu
tidak dapat melihat benda-benda di sekitarmu tanpa adanya cahaya. Pada malam
hari ketika lampu listrik rumahmu padam, kamu tidak dapat melihat apapun di
sekitarmu. Hal tersebut terjadi karena tidak ada cahaya yang dipantulkan oleh
benda di sekitarmu. Jadi, kamu dapat melihat suatu benda apabila ada cahaya
yang dipantulkan oleh benda tersebut ke matamu.
1.
Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur
Pemantulan cahaya pada benda yang
tidak tembus cahaya, ada yang teratur dan ada pula yang tidak teratur. Kamu
dapat melihat cahaya yang dipantulkan benda-benda di sekitarmu tidak
menyilaukan mata, tetapi terasa teduh dan nyaman. Namun, cahaya yang
dipantulkan cermin ke mata akan sangat menyilaukan.
Cermin datar memiliki permukaan yang
rata dan licin, sedangkan permukaan papan triplek kasar atau tidak rata. Hal
tersebut menyebabkan sinar pantul pada cermin datar menghasilkan berkas yang
sejajar menuju suatu arah tertentu. Sebaliknya, permukaan triplek tidak rata,
penuh tonjolan, dan lekukan yang menyebabkan sinar pantul tidak menuju ke satu
arah tertentu, tetapi menuju berbagai arah secara tidak teratur. Pemantulan cahaya
oleh permukaan rata disebut pemantulan teratur, sedangkan pemantulan cahaya
oleh permukaan yang tidak rata disebut pemantulan baur.
Pemantulan baur
Pada saat melihat benda-benda di
sekitarmu atau melihat pemandangan, matamu akan terasa nyaman. Hal tersebut
karena sinar pantul yang terjadi termasuk pemantulan baur. Intensitas cahaya
yang mengenai matamu tidak terlalu besar karena tidak semua sinar pantul menuju
mata. Jika cahaya mengenai suatu benda, sebagian yang lain akan diteruskan dan
sebagian akan dipantulkan, misalnya pada kaca bening.
2. Hukum
Pemantulan
Pemantulan teratur terjadi pada
benda yang tidak tembus cahaya dan permukaannya rata. Cermin merupakan suatu
benda yang permukaannya sangat halus dan rata sehingga hampir semua cahaya yang
datang padanya dapat dipantulkan.
Hukum Pemantulan Cahaya
Kesimpulan di atas merupakan Hukum
Pemantulan Cahaya yang menyatakan sebagai berikut.
- Sinar datang, sinar pantul, dan
garis normal terletak pada satu bidang datar.
- Besar sudut datang sama dengan
besar sudut pantul.
Kata
Kunci :
Rumus cahaya,rumus pemantulan cahaya,pantulan cahaya,cahaya fisika,Terpencarnya cahaya dari suatu permukaan tidak
rata disebut,hukum pemantulan cahaya,pengertian
pemantulan cahaya,bunyi
hukum pemantulan cahaya,Fisika Tentang Cahaya,jika cahaya sampai dipermukaan yang tidak rata
maka pemantulannya secara
PEMANTULAN
CAHAYA PADA CERMIN DATAR
Pembentukan bayangan guci pada cermin
Sekilas Tentang Cermin
Cermin terbuat
dari kaca dan bagian belakangnya dilapisi dengan cat logam(aluminium atau
campuran raksa). Cahaya yang datang pada kaca dipantulkan oleh cat logam pada
sisi belakang cermin tersebut.
Pada awal abad renaissance, orang Eropa menyempurnakan metode melapisi kaca dengan amalgam timah-raksa. Baik tanggal maupun lokasi dari penemuan tersebut tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, pada abad ke 16, Venesia, sebuah kota terkenal dengan keahlian membuat kaca menjadi pusat produksi cermin dengan mempergunakan teknik ini.Cermin kaca dari periode itu dulu merupakan barang mewah yang amat mahal.
Just Leibig menemukan cermin kaca pantul pada tahun 1835. Proses tersebut melibatkan pengendapan lapisan perak metalik ke kaca melalui reduksi kimia perak nitrat. Proses melapisi kaca dengan substansi bersifat reflektif (silvering) ini diadaptasi untuk memproduksi cermin secara massal. Saat ini, cermin diproduksi dengan pengendapan vakumnya aluminium, atau kadang-kadang perak langsung substrat kaca.
Pada awal abad renaissance, orang Eropa menyempurnakan metode melapisi kaca dengan amalgam timah-raksa. Baik tanggal maupun lokasi dari penemuan tersebut tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, pada abad ke 16, Venesia, sebuah kota terkenal dengan keahlian membuat kaca menjadi pusat produksi cermin dengan mempergunakan teknik ini.Cermin kaca dari periode itu dulu merupakan barang mewah yang amat mahal.
Just Leibig menemukan cermin kaca pantul pada tahun 1835. Proses tersebut melibatkan pengendapan lapisan perak metalik ke kaca melalui reduksi kimia perak nitrat. Proses melapisi kaca dengan substansi bersifat reflektif (silvering) ini diadaptasi untuk memproduksi cermin secara massal. Saat ini, cermin diproduksi dengan pengendapan vakumnya aluminium, atau kadang-kadang perak langsung substrat kaca.
Cermin
Datar
Cermin datar
merupakan cermin pantul yang permukaannya berupa bidang datar.
- Sifat pemantulan pada cermin datar
Pemantulan cahaya yang terjadi pada cermin menghasilkan besar sudut
datang sama dengan sudut pantul. Bayangan Pada Cermin Datar
- Pembentukan bayangan pada cermin datar.
Sebuah benda AB dengan tinggi h terletak pada jarak s didepan cermin
datar. Bayangan A’B’ dengan tinggi h’ akan terbentuk pada jarak s’ di belakang
cermin. Berikut ilustrasinya.
GB.
Pencerminan
Pembentukan
bayangan benda pada cermin datar
Rumus untuk menghitung perbesaran bayangan (M) yang dibentuk oleh cermin adalah sebagai berikut:
Keterangan:
- M : Perbesaran bayangan
- h’: Tinggi bayangan
- h : Tinggi benda
- s’: Jarak bayangan
- s: Jarak Benda
Jadi, perbesaran bayangan pada pemantulan bayangan cermin datar sama dengan satu, karena tinggi bayangan sama dengan tinggi benda dan jarak bayangan juga sama dengan jarak benda. Akibatnya tidak akan ada perbedaan ukuran benda dan bayangan pada saat pencerminan di cermin jenis ini.
Panjang cermin datar yang diperlukan untuk melihat seluruh bayangan benda adalah separuh dari tinggi benda itu sendiri. Jadi, jika seorang pria diketahui memiliki tinggi badan 150 cm, maka akan diperlukan cermin setinggi 75 cm agar orang tersebut dapat melihat dirinya secara utuh pada bayangan cermin tersebut .
- Sifat bayangan pada cermin datar
Pada
cermin yang datar,
pemantulan cahaya memiliki sfat yang khas, yaitu bahwa bayangan yang
dihasilkan selalu memiliki empat unsur di bawah ini.
- Maya
- Sama besar dengan
bendanya (perbesarannya = 1)
- Tegak dan berlawanan arah
terhadap bendanya.
- Jarak benda ke cermin
sama dengan jarak bayangan ke cermin.
Hukum Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
Pada
pemantulan cahaya di cermin, berlaku hukum Snellius, yaitu :
- Sinar datang, garis
normal dan sinar pantul berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu
bidang datar.
- Sudut datang (i) sama
dengan Sudut pantul (r). Berikut contoh gambar pelukisan bayangan pada
pemantulan cahaya di cermin datar.
PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN
LENGKUNG
a.
PEMANTULAN
CAHAYA PADA CERMIN CEKUNG
Cermin
lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung
seperti bagian dalam dari permukaan bola. Apabila sebuah bola dipotong sebagian
maka cermin lengkung menyerupai bagian dalam dari permukaan bola tersebut.
Cermin cekung memiliki sifat dapat mengumpulkan cahaya (konvergen). Dengan demikian, jika ada seberkas sinar sejajar mengenai cermin cekung, maka cahaya pantulmya akan melintas melalui titik yang sama, yaitu titik fokus.
Cermin cekung memiliki sifat dapat mengumpulkan cahaya (konvergen). Dengan demikian, jika ada seberkas sinar sejajar mengenai cermin cekung, maka cahaya pantulmya akan melintas melalui titik yang sama, yaitu titik fokus.
Hukum
Pemantulan Cahaya Pada Cermin Lengkung adalah sebagai berikut:
- Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus (F)
- Sinar datang yang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
- Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin (P) dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan cermin (P)
Berdasarkan ketiga sinar istimewa di atas, kita bisa melukiskan
bayangan dari sebuah benda pada cermin lengkung sebagai berikut.
Contoh Pelukisan Bayangan Cermin Cengkung di Ruang 1.
Contoh Pelukisan Bayangan Cermin Cengkung di Ruang 1.
Ketika pencerminan, akan dihasilkan
bayangan nyata, tegak dan diperbesar.
b.
PEMANTULAN
CAHAYA PADA CERMIN CEMBUNG
Cermin Cembung
|
Pada cermin
cembung, pemantulan cahaya terjadi pada permukaan luar dari permukaan
lengkung. seperti bagian bola yang dipotong jadi dua, tapi yang kita gunakan
adalah bagian luar bola. Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan
cahaya (divergen). Dengan demikian jika ada seberkas sinar engenai permukaan
cermin, akan terjadi pemantulan yang menyebar.
Sinar Istimewa Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung
- Sinar datang yang sejajar
dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus
cermin (F)
- Sinar datang menuju titik
fokus cermin (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
- Sinar datang menuju titik
pusat kelengkungan cermin (P) dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
pusat kelengkungan cermin.
Contoh pelukisan bayangan saat pemantulan pada cermin cembung seperti gambar di bawah
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar