Senin, 03 Maret 2014

PEMANTULAN CAHAYA


PEMANTULAN CAHAYA
Pernahkan kamu melihat indahnya Bulan purnama dan bertaburnya Bintang pada malam hari yang cerah? Tentunya hal itu akan mengingatkanmu pada Sang Pencipta. Begitu indah ciptaan-Nya sehingga patut kamu syukuri dan kamu pelajari agar keimananmu bertambah. Terangnya benda-benda langit tersebut karena adanya cahaya. Bintang bersinar karena dia memiliki cahaya sendiri, sedangkan Bulan tampak bercahaya karena pantulan dari cahaya Matahari. Akan tetapi, manusia di Bumi seolah-olah melihat Bulan tersebut memancarkan cahayanya sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu tidak dapat melihat benda-benda di sekitarmu tanpa adanya cahaya. Pada malam hari ketika lampu listrik rumahmu padam, kamu tidak dapat melihat apapun di sekitarmu. Hal tersebut terjadi karena tidak ada cahaya yang dipantulkan oleh benda di sekitarmu. Jadi, kamu dapat melihat suatu benda apabila ada cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke matamu.

1. Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur
Pemantulan cahaya pada benda yang tidak tembus cahaya, ada yang teratur dan ada pula yang tidak teratur. Kamu dapat melihat cahaya yang dipantulkan benda-benda di sekitarmu tidak menyilaukan mata, tetapi terasa teduh dan nyaman. Namun, cahaya yang dipantulkan cermin ke mata akan sangat menyilaukan.

Cermin datar memiliki permukaan yang rata dan licin, sedangkan permukaan papan triplek kasar atau tidak rata. Hal tersebut menyebabkan sinar pantul pada cermin datar menghasilkan berkas yang sejajar menuju suatu arah tertentu. Sebaliknya, permukaan triplek tidak rata, penuh tonjolan, dan lekukan yang menyebabkan sinar pantul tidak menuju ke satu arah tertentu, tetapi menuju berbagai arah secara tidak teratur. Pemantulan cahaya oleh permukaan rata disebut pemantulan teratur, sedangkan pemantulan cahaya oleh permukaan yang tidak rata disebut pemantulan baur.


Pemantulan baur

Pada saat melihat benda-benda di sekitarmu atau melihat pemandangan, matamu akan terasa nyaman. Hal tersebut karena sinar pantul yang terjadi termasuk pemantulan baur. Intensitas cahaya yang mengenai matamu tidak terlalu besar karena tidak semua sinar pantul menuju mata. Jika cahaya mengenai suatu benda, sebagian yang lain akan diteruskan dan sebagian akan dipantulkan, misalnya pada kaca bening.

2. Hukum Pemantulan
Pemantulan teratur terjadi pada benda yang tidak tembus cahaya dan permukaannya rata. Cermin merupakan suatu benda yang permukaannya sangat halus dan rata sehingga hampir semua cahaya yang datang padanya dapat dipantulkan.
Hukum Pemantulan Cahaya
Hukum Pemantulan Cahaya

Kesimpulan di atas merupakan Hukum Pemantulan Cahaya yang menyatakan sebagai berikut.
  1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
  2. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul.
Kata Kunci :

PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBCedwNi4bT0WZOM7UkwbcB4O5tViQ3WsLcRBq9GZLS0TN2u83KZQNuf-7vs_-ZlOg64qBMw76kCt6Q8Lq8EhKZM6LJdkjzgzCqmf7dY9I0upYAZea3OvUKU4iDFjgKvwjtdGgNR3tGk4/s1600/bercermin.jpg
Pembentukan bayangan guci pada cermin

Sekilas Tentang Cermin 
Cermin terbuat dari kaca dan bagian belakangnya dilapisi dengan cat logam(aluminium atau campuran raksa). Cahaya yang datang pada kaca dipantulkan oleh cat logam pada sisi belakang cermin tersebut.

Pada awal abad renaissance, orang Eropa menyempurnakan metode melapisi kaca dengan amalgam timah-raksa. Baik tanggal maupun lokasi dari penemuan tersebut tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, pada abad ke 16, Venesia, sebuah kota terkenal dengan keahlian membuat kaca menjadi pusat produksi cermin dengan mempergunakan teknik ini.Cermin kaca dari periode itu dulu merupakan barang mewah yang amat mahal.

Just Leibig menemukan cermin kaca pantul pada tahun 1835. Proses tersebut melibatkan pengendapan lapisan perak metalik ke kaca melalui reduksi kimia perak nitrat. Proses melapisi kaca dengan substansi bersifat reflektif (silvering) ini diadaptasi untuk memproduksi cermin secara massal. Saat ini, cermin diproduksi dengan pengendapan vakumnya aluminium, atau kadang-kadang perak langsung substrat kaca.
Cermin Datar 
Cermin datar merupakan cermin pantul yang permukaannya berupa bidang datar.
  • Sifat pemantulan pada cermin datar 
Pemantulan cahaya yang terjadi pada cermin menghasilkan besar sudut datang sama dengan sudut pantul. Bayangan Pada Cermin Datar
  • Pembentukan bayangan pada cermin datar. 
Sebuah benda AB dengan tinggi h terletak pada jarak s didepan cermin datar. Bayangan A’B’ dengan tinggi h’ akan terbentuk pada jarak s’ di belakang cermin. Berikut ilustrasinya.
Pembentukan 
bayangan benda pada cermin datar

GB. Pencerminan 
Pembentukan bayangan benda pada cermin datar

Rumus untuk menghitung perbesaran bayangan (M) yang dibentuk oleh cermin adalah sebagai berikut: 
Rumus untuk menghitung perbesaran bayangan (M)
Keterangan:
  • M : Perbesaran bayangan 
  • h’: Tinggi bayangan 
  • h : Tinggi benda 
  • s’: Jarak bayangan 
  • s: Jarak Benda 

Jadi, perbesaran bayangan pada pemantulan bayangan cermin datar sama dengan satu, karena tinggi bayangan sama dengan tinggi benda dan jarak bayangan juga sama dengan jarak benda. Akibatnya tidak akan ada perbedaan ukuran benda dan bayangan pada saat pencerminan di cermin jenis ini.

Panjang cermin datar yang diperlukan untuk melihat seluruh bayangan benda adalah separuh dari tinggi benda itu sendiri. Jadi, jika seorang pria diketahui memiliki tinggi badan 150 cm, maka akan diperlukan cermin setinggi 75 cm agar orang tersebut dapat melihat dirinya secara utuh pada bayangan cermin tersebut .
  • Sifat bayangan pada cermin datar 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3HP4HvmfvPkeNkvt3frETEcvgw-nD-q0z8rJYhIv3I_kqeIUIPg3IaRWQgOiLFD1h0GTQFbCea33Dni7yxVMlaZIvCoSbvJDCFQN0U-EiVDNsQK0zNU2-K8TtZe9LaObZ2xHArG0H-hY/s1600/Hukum-snellius-pemantulan-cahaya.png
Hukum Snellius: Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar

Pada cermin yang datar, pemantulan cahaya memiliki sfat yang khas, yaitu bahwa bayangan yang dihasilkan selalu memiliki empat unsur di bawah ini.
  1. Maya
  2. Sama besar dengan bendanya (perbesarannya = 1)
  3. Tegak dan berlawanan arah terhadap bendanya.
  4. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.

Hukum Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar

Pemantulan 
Cahaya pada Cermin Datar
Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Pada pemantulan cahaya di cermin, berlaku hukum Snellius, yaitu :
  • Sinar datang, garis normal dan sinar pantul berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
  • Sudut datang (i) sama dengan Sudut pantul (r). Berikut contoh gambar pelukisan bayangan pada pemantulan cahaya di cermin datar.
Pembentukan 
Bayangan Pada Cermin Datar
Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar

PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN LENGKUNG  

a.      PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEKUNG
Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung seperti bagian dalam dari permukaan bola. Apabila sebuah bola dipotong sebagian maka cermin lengkung menyerupai bagian dalam dari permukaan bola tersebut.
Cermin cekung memiliki sifat dapat mengumpulkan cahaya (konvergen). Dengan demikian, jika ada seberkas sinar sejajar mengenai cermin cekung, maka cahaya pantulmya akan melintas melalui titik yang sama, yaitu titik fokus.
Pemantulan Cahaya Pada Cermin Lengkung
Gb. 1 Pemantulan Cahaya Pada Cermin Lengkung

Hukum Pemantulan Cahaya Pada Cermin Lengkung adalah sebagai berikut:

  1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus (F)
  2. Sinar datang yang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
  3. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin (P) dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan cermin (P)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZUeZPVSi8TfX8mdhx7zgsA9LyGTv6WDY9sZkzaUr_fu0AmLF-4d0EntUFxajVs2r118jT9m1KhW3ycFLeVvPHBLD3t5lKQGoO6xp7DIFR-SaVpMYcVgwfoPgoJLxAUUqMyIjH2AjeoG4/s1600/cermin-cekung.jpg

Gb.2 Pemantulan cahaya pada cermin lengkung

Berdasarkan ketiga sinar istimewa di atas, kita bisa melukiskan bayangan dari sebuah benda pada cermin lengkung sebagai berikut.

Contoh Pelukisan Bayangan Cermin Cengkung di Ruang 1.
Bayangan Pada Cermin Cekung
Bayangan Pada Cermin Cekung
Ketika pencerminan, akan dihasilkan bayangan nyata, tegak dan diperbesar.

b.      PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEMBUNG


cermin cembung
Cermin Cembung
Pada cermin cembung, pemantulan cahaya terjadi pada permukaan luar dari permukaan lengkung. seperti bagian bola yang dipotong jadi dua, tapi yang kita gunakan adalah bagian luar bola. Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan cahaya (divergen). Dengan demikian jika ada seberkas sinar engenai permukaan cermin, akan terjadi pemantulan yang menyebar.

Sinar Istimewa Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung

  1. Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus cermin (F)https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkOOUJ_OJbKYbY8hZ_Zr-AU18F4KoVgZ9iLzuyqFL3WGSogPummokPAodBi784tntlShqVy6Wg9L5x2q1PE0BBCzH0ZLUBbPuJMe4q3QNUHxzs1cyA5AhGC1vISvBmRnVziUqxdqt9Z28/s1600/cermin-cembung.jpg 
  2. Sinar datang menuju titik fokus cermin (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRSxRE5N7xC-F6MM5o2weOeyNRbx10e1iC2ast1ZuxFWQdB6wR5oO-CpTjMxqMOxdTCFax4fEkDvWQv2hyRYt6-plQQakExjTz-L0krkWJH-3WJ1HJhazAZyhaRyeXQejEfNfNwYRLWk8/s1600/pemantulan-cahaya-pada-cermin-cembung.jpg
  3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin (P) dipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan cermin.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0ag3N9-yc2DOJH3Go_4LWtOMGDCTT_a8R90ufKRD4MQCWvaAKCM-5RHPrhJGM0B5WUbnEbqbqHoS5ju0SdmOh1OIMyguZH_ogLElggTfue5P_gy6flDvfUxUAokrHS8CQZ6jLzwxoirY/s1600/sinar-istimewa-cermin-cembung.jpg

Contoh pelukisan bayangan saat pemantulan pada cermin cembung seperti gambar di bawah ini. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo3NQDAUUd3Lhmn6bKI3dTQcmgijgffHNryVrY-D05CyqlJ-cryU19oJ0CDfE6DguvZtVbKdUZKsBoy8uU1JbqeWuWspxvSi1gOUiqP9om1NLe8X0WJxZeFIBeD5qeL_472tIX8CuGcoM/s400/melukis-bayangan-pada-cermin-cembung.JPG

Pelukisan Bayangan : Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung